Tugas Kedua
16 Oktober 2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran
yang merupakan proses alami mekanisme pasar. Harga keseimbangan dapat mengalami
pergeseran/perubahan yang disebabkan oleh pergeseran kurva permintaan dan kurva
penawaran. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik
dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar
antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut
keseimbangan harga. Akan tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor cateris
paribus seperti teknologi produksi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk
sisi permintan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.
Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun
selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Apabila terjadi perubahan pada faktor-faktor tersebut, maka
permintaan dan penawaran juga ikut berubah dan otomatis akan merubah posisi
titik ekuilibrium. Jika terjadi peningkatan jumlah permintaan namun jumlah
penawaran tetap, maka harga akan naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser
naik. Sementara jika penawaran naik namun permintaan tetap, maka harga akan
turun dan mengakibatkan titik ekuilibrium juga turun.
Maka dari itu, kami akan membahas faktor-faktor yang membuat kurva
keseimbangan harga dan kuantitas berubah serta seberapa besar pengaruh
pergeseran garis perubahan kurva penawaran terhadap bergeraknya titik garis
kurva permintaan dan membentuk titik keseimbangan baru
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud harga keseimbangan dan faktor-faktor terbentuknya harga keseimbangan?
2.
Apa yang
mempengaruhi pergeseran dan pergerakan titik keseimbangan kurva ?
3.
Bagaimana
terapan kasus dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan bergesernya kurva penawaran dan terbentuknya
titik keseimbangan yang baru ?
Metodologi Pembahasan
Metode yang kami gunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif
analisis dengan sistem penyajian data yang berupa pengumpulan, pengorganisasian,
peringkasan serta penyajian data dan mengacu pada kurva sebagai alat pengamatan
kami dan disertai dengan adanya analisis. Data yang kami peroleh bersifat data
sekunder yaitu dimana kami mendapatkannya dari beberapa sumber seperti
internet, dan buku pedoman teori ekonomi mikro.
Pembahasan Masalah
1. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium
Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan
antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga
keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan
permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan
terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut
Equilibrium Price.
Proses terbentuknya Harga Keseimbangan
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan
bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya
permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga
keseimbangan
2. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat
dari naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
a. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan
bertambahnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka
ada kecenderungan harga akan naik. Misalnya pada harga Rp. 2000 jumlah
perminaan 30 unit. Jika jumlah permintaam meningkat 40 unit, maka harga akan
naik menjadi Rp. 3000.
b. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan
berkurangnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintaan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka
harga akan turun. Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila
jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi
Rp.15,00.
c. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan
bertambahnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah
sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan turun. Misalnya pada harga
Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran bertambah menjadi 50
unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
d. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan
berkurangnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka
harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.2500 jumlah penawaran 45 unit. Jika
jumlah penawaran berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi
Rp.3500.
Pergeseran Kurva Penawaran
Penawaran adalah keadaan keseluruhan dari hubungan antara harga dan
jumlah penawaran. Dimana adanya hukum penawaran yang berbunyi “semakin tinggi
harga suatu barang, maka semakin banyak pula jumlah barang yang akan
ditawarkan, begitu juga sebaliknya”.
Pada bagian ini, akan dijelaskan perubahan dalam
jumlah yang ditawarkan berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva
penawaran. Bergesernya kurva penawaran
di akibatkan karena adanya faktor-faktor seperti pendapatan, pajak dan subsidi,
teknologi, jumlah penjual, kebijakan pemerintah, dll.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang
mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah
penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
a.
Harga Barang Itu Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami
kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya
jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga
akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi
Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b.
Harga Barang Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka
penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap,
konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan,
karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga
barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual
teh.
c.
Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang
digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya
untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila
biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan
tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang
sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika
biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan
demikian penawaran juga meningkat.
d.
Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap
besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan
memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan
menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan
memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya
untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan
menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya
produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu
Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir
lebih banyak.
e.
Pajak
Ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi
tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan
berkurang.
f.
Perkiraan Harga dimasa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi
besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan
jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan
menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis
ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap.
Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena
takut tidak laku.
3. Contoh kasus terapan pergeseran kurva
penawaran dan pergerakan titik kurva permintaan
Untuk memperjelas gambarnya, perlu mengambil sebuah barang untuk di
produksi sebagai contoh kasus, misalkan pakaian. Dalam kasus ini, kurva
penawaran bergeser ke kanan dan ke kiri. Pergeseran ke kanan, terjadi ketika S1
menjadi S2 menyebabkan jumlah yang ditawarkan bertambah dari Q menjadi Q1
walaupun harga tetap sebesar P dan bergeser ke kiri dari S menjadi S2 menggambarkan
pengurangan penawaran dimana jumlah yang lebih sedikit (Q2) akan ditawarkan
pada harga tetap P. Gambar tersebut menunjukkan bahwa mula-mula 300 lusin di
tawarkan seharga 600 ribu per lusin, setelah kurvanya bergeser ke kanan, 500
lusin akan ditawarkan pada harga yang sama, dan sesudah bergeser ke kiri hanya
100 lusin yang akan ditawarkan dengan harga tetap.
Sebagai akibat daripada pergeseran tersebut, lebih banyak sumber-sumber
akan dipakai untuk memproduksi barang. Kemajuan di bidang teknologi, seperti
ditemukannya teknologi yang lebih efisien sehingga akan mempunyai penurunan
dalam biaya produksi yang dapat menguntungkan (kurva bergeser ke kanan). Dalam
pabrik pakaian ini misalnya, yang dapat memproduksi baju dengan
kombinasi-kombinasi produksinya berdasarkan pada perkiraan harga. Pabrik
pakaian itu akan memproduksi lebih banyak pakaian apabila dia memperkirakan
bahwa harga pakaian akan turun diwaktu yang akan datang dan lebih sedikit baju
akan diproduksi bila perkiraan itu akan meningkat.
Sebaliknya ketika kenaikan pajak yang tinggi, biaya material yang meningkat
maupun harga untuk pembuatan pakaian naik misalnya kain dan benang, akan
menyebabkan perusahaan ingin menjual hasil produksinya lebih sedikit pada harga
barang yang tidak berubah (kurva penawaran bergeser ke kiri) selama perusahaan
masih memdapatkan keuntungan.
Kesimpulan
Kurva mula-mula dari titik S1 dan garis kurva
penawaran ke kanan menjadi S2 karena adanya perubahan teknologi. Titik
keseimbangan bergeser dari E0 ke E1 sehingga membentuk titik keseimbangan yang
baru yang menyebabkan penawaran akan meningkat tetapi permintaan akan barang
tersebut tetap, ketika harga barang tersebut menurun dan kuantitas barang
tersebut akan naik. Hal tersebut dapat terjadi karena dengan adanya kemajuan
teknologi, yang membuat produsen menciptakan sebuah produk yang baru sehingga
produsen tersebut akan meningkatkan output atau kuantitas akan barang tersebut
akan tetapi produsen tersebut menurunkan harga dari barang tersebut agar barang
yang mereka baru produksi laku di pasaran dengan jalan promosi salah satu
contoh yang kami gunakan. Bergesernya kurva penawaran di akibatkan karena
adanya faktor-faktor seperti pendapatan, pajak dan subsidi, teknologi, jumlah
penjual, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.
Sumber Referensi
Teori Ekonomi Mikro, Mandala Manurung dan Pratama
Rahardja
Teori Ekonomi Mikro, Sadono Sukirno
http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/SMP/view&id=50&uniq=1921
http://ayuamul.blogspot.com/2011/11/pergeseran-kurva-penawaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar