12 Oktober 2012
SMAK-05
Soal Ganjil
1. Normal good adalah suatu barang yang akan mengalami peningkatan jumlah permintaan
apabila terjadi kenaikan pada pendapatan. Dan sebaliknya ketika
pendapatan mengalami penurunan maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut
akan menurun.
Contoh:
Disaat pendapatan
masyarakat rendah, jumlah permintaan terhadap barang mewah seperti mobil akan
sedikit. Akan tetapi, apabila pendapatan masyarakat mengalami peningkatan maka
jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan mengalami peningkatan.
Bentuk kurva :
Keterangan :
Titik A : pada saat
pendapatan sebesar $ 4000,- maka barang yang diminta sebanyak 100 pon/tahun.
Titik B : pada
saat pendapatan sebesar $ 6000, maka barang yang diminta sebanyak 200
pon/tahun.
Titik C : pada saat
pendapatan sebesar $ 8000, maka barang yang diminta sebanyak 300 pon/tahun.
Titik F : pada saat
pendapatan sebesar $ 10000, maka barang yang diminta sebanyak 350 pon/tahun.
Titik G : pada saat
pendapatan sebesar $ 12000, maka barang yang diminta sebanayak 390 pon/tahun.
Titik H : pada saat
pendapatan sebesar $ 14000, maka barang yang diminta sebanayak 400 pon/tahun.
Titik J : pada saat
pendapatan sebesar $ 16000, maka barang yang diminta sebanyak 350/pon. (titik
jenuh)
Titik K : pada saat
pendapatan sebesar $ 18000, maka barang yang diminta sebanyak 250/pon.
Dari keterangan diatas
dapat disimpulkan, bahwa pendapatan masyarakat mulai dari $ 2000 sampai
meningkat menjadi $ 14000 akan terus mempengaruhi peningkatan permintaan
masyarakat terhadap suatu barang tersebut, hingga pada saat titik J mengalami
titik jenuh yang mengakibatkan mulai berkurangnya jumlah barang yang di minta.
3. Neutral good adalah suatu barang yang tidak
mengalami suatu perubahan permintaan (tetap), meskipun pendapatan mengalami
peningkatan maupun penurunan.
Contoh:
Barang-barang
kebutuhan pokok seperti, Beras, gula, garam, alat tulis dll.
Permintaan terhadap
beras dan terhadap buku tulis tidak mempunyai hubungan sama sekali. Maksudnya
perubahan permintaan dan harga beras tidak mempengarungi permintaan buku tulis
dan begitu pula sebaliknya.
5. Complement goods adalah apabila suatu
barang selalu digunakan bersama dengan barang lainnya, maka barang tersebut
dinamakan barang pelengkap kepada barang lain tersebut.
Contoh:
Gula adalah barang
pelengkap kepada kopi atau teh , karena pada umumnya kopi dan teh yang kita
minum harus di bubuhi gula. Dan apabila permintaan terhadap kopi atau teh
bertambah, maka permintaan terhadap gula cenderung bertambah juga. Sebaliknya,
apabila permintaan kopi dan teh semakin sedikit maka permintaan terhadap gula
cenderung mengalami penurunan.
7. Pengaruh pajak
terhadap inflasi
Kebijaksanaan Fiskal
Untuk Menutup Gap Inflasi Dan Deflasi Jika tingkat kegiatan ekonomi riel lebih
besar daripada tingkat kegiatan ekonomi potensial atau yang seharusnya wujud
(PNB-riel > PNB-potensial) sehingga terdapat jurang inflasi, maka
pengeluaran pemerintah sebaiknya dikurangi, dan jumlah pajak ditingkatkan, atau
kombinasi keduanya. Berkat pengaruh Keynes pada saat dimana perekonomian
memanas atau terjadi booms, dimana tingkat kegiatan ekonomi sangat tinggi,
sekarang banyak negara yang cenderung menggunakan kebijaksanaan anggaran
surplus. Dengan anggaran belanja yang surplus berarti penegeluaran pemerintah
lebih kecil daripada pendapatan yang diterima. Contohnya pajak ditingkatkan,
sedang pengeluaran pemerintah dikurangi, tujuannya tidak lain adalah untuk
menahan, dan kalau dapat juga berguna untuk mengurangi lau inflasi Sebaliknya
dalam situasi dimana tingkat kegiatan ekonomi riel lebih kecil daripada yang
seharusnya (PNB-riel < PNB-potensial), atau terdapat jurang deflasi,
pemerintah akan melaksanakan kebijaksanaan anggaran belanja defisit.
Sebagaimana sudah dijelaskan, anggaran belanja defisit adalah kebijaksanaan
dimana pengeluaran pemerintah lebih besar daripada penerimaan pemerintah. Cara
cara yang dapat dilakukan untuk itu ialah dengan meningkatkan pengeluaran
pemerintah dan transfer, atau dari sisi lain jumlah pajak dikurangi. Dengan
cara itu diharapkan roda perekonomian akan berjalan lebih lancar, sumberdaya
dan tenaga digunakan lebih banyak, sehingga pegangguran berkurang dan
pendapatan nasional dapat pula ditingkatkan. Dengan meningkatnya pendapatan
nasional dan pengeluaran agregat maka dengan sendirinya jurang deflasi dapat
dipersempit.
9. Surplus
Konsumen
Surplus konsumen yaitu
selisih antara jumlah yang konsumen sedia bayarkan dengan yang harus dibayar.
Surplus konsumen menunjukan keuntungan yang diperoleh konsumen karena mereka
membeli suatu komoditas. Keuntungan tersebut diperoleh oleh konsumen karena
harga yang berlaku pada kondisi keseimbangan lebih rendah daripada harga yang
mereka mau bayarkan
Contoh:
saat seorang konsumen
pergi ke pasar hendak membeli mangga, karena minatnya yuang tinggi ia tidak
keberatan untuk membeli mangga pertama dengan harga Rp.1700/buah, tetapi di
pasar didapati harga mangga hanya Rp.1000/buah. Dengan demikian, ia membayar
mangga dengan harga Rp.700 lebih murah dari harga yang bersedia
dibayarnya
11. Equilibrium Price
and Quantity
Perubahan Kesimbangan
Pasar
Gambar A
Garis kurva permintaan
berawal sepanjang garis S1 kemudian karena adanya perubahan
tingkat pendapatan dan selera konsumen yang semakin meningkat menyebabkan
jumlah barang yang diminta semakin meningkat sehingga garis kurva penawaran S1 bergerak
keatas yang disebabkan produsen menambahkan jumlah barang (kuantitas) dan
menaikan harga dari titik E0 bergerak naik menuju E1 dan
membentuk titik keseimbangan harga dan kuantitas yang baru.
Misalnya : Seorang
penjual perhiasan (emas) mereka menjual dengan harga Rp. 250.000/gram dan
mereka dapat menjual emas tersebut sebanayk 50 gram/hari. Karena adannya selera
konsumen terhadap perhiasan tersebut meningkat dan pendapatan masyarakat pun
meningkat , menyebabkan permintaan terhadap barang tersebut meningkat. Hal
tersebut membuat kurva permintaan akan bergeser dari garis D1 menuju
D2. Karena permintaan perhiasan disuatu pasar meningkat seorang
produsen pun menambah jumlah barang yang mereka jual menjadi 80
gram/ hari. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat, tidak hanya
jumlah barang yang di naikkan. Tetapi, penjual perhiasan tersebut
pun menaikkan harga menjadi Rp. 500.000/gram.
13. Gambar C
Kurva mula – mula dari
titik S1 dan garis kurva penawaran ke kanan menjadi S2 karen
adanya perubahan teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari E0 ke
E1 sehingga membentuk titik keseimbangan yang baru.
15. Gambar e
Kurva permintaan
berawal dari garis D1 dan bergeser ke kanan membentuk garis D2karena
permintaan bertambah akibat dari naiknya tingkat pendapatan konsumen dan biaya
bahan baku naik menyebabkan harga barang menjadi naik dan penawaran menjadi
berkurang yakni garis kurva penawaran S1 bergeser ke kiri
menjadi garis S2 sehingga membentuk titik keimbangan yang baru
17. Gambar g
Kurva ini mnenunjukkan
bahwa perubahan pergeseran garis kurva permintaan yang berawal dari titik D1 ke
D2 lebih basar dibandingkan besarnya pergeseran garis kurva
penawaran dari S1 ke S2. Ini berarti jumlah
kuantitas barang yang diminta naik akibat adanya kenaikan pendapatan dan
produsen menawarkan harga yang tinggi karena adanya kenaikan biaya bahan baku
terhadap barang yang terkait dan kuantitas barang yang ditawarkan semakin
menurun, sehingga membentuk titik keseimbangan yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar